PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
BAJU KAOS “TORSI” (TOPENG KREASI) PAKAIAN 3 DIMENSI
SARANA PELESTARIAN BUDAYA TOPENG NUSANTARA YANG BERNILAI EKONOMI TINGGI.
PKM
KEWIRAUSAHAAN
Oleh:
I MADE
SEMARANATHA (NIM.1113021044 /
2011)
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2013
A. JUDUL
Baju kaos “TORSI” (topeng
kreasi) pakaian 3 dimensi sarana pelestarian budaya topeng nusantara yang
bernilai ekonomi tinggi.
B.
LATAR BELAKANG MASALAH
Budaya Indonesia yang sangat beragam merupakan warisan nenek moyang yang
sangat berharga bagi penerusnya. Berbagai macam kebudayaan seni seperti tari, batik, gamelan, wayang, topeng
dan lain-lain sangat dikagumi selain oleh masyarakat dalam maupun luar negeri.
Dengan banyaknya kesenian yang kita miliki tentu kita sebagai bangsa yang besar
sangat bangga dengan hal tersebut. Kita sebagai penerus bangsa harus terus melestarikan kebudayaan kita di tengah
perkembangan jaman di era globalosasi ini dimana perkembangan teknologi dan
informasi sangat gemcar masuk ke kehidupan masyarakat kita sasat ini. Dengan adanya
era globalisasi yang membawa pengaruh bagi generasi muda yang saat ini sangat
mengkhawatirkan dimana budaya kita tergerus oleh masuknya budaya asing yang
lebih dianggap menarik dan modern sedangkan budaya kita sendiri di pandang kuno
dan kurang menarik minat kaum muda untuk melestarikan budaya bangsanya sendiri.
Dengan
berkembangnya dunia fasion saat ini sangat mungkinkan jika menggunakan hal tersebut untuk membangkitkan kembali
budaya topeng terebut sebagai trend dalam kalangan muda khususnya sebagai
kreasi baru dalam berbusana. Dengan adanya kos TORSI ini diharapkan agar topeng
tidak menjadi hal yang tabuh di masyarakat yang hanya bisa dilihat pada saat
pementasan drama atau sendratari yang menggunakan topeng atau terbatas padda
saat ada upacara agama yang menggunakan tarian topeng sebagai sarana
Balih-balihan pada upacara tersebut. Namun lebih dari itu penempatan topeng
tersebut pada baju kaos akan menjadikan topeng sebagia bagian dari keseharian
masyarakat yang melekat pada busana mereka sehingga minilal generasi muda kita
mengenal budaya topeng yang dimiliki bangsanya.
Alasan kenapa kaos
TORSI adalah:
a. Seluruh
kalangan masyarakat khususnya
anak muda tetntunya menginginkan suatu hal yang lain dan tampil beda dalam
berbusana.
b. Baju kaos sangat tidak asing lagi di masyarakat
ditambah dengan desain yang menarik yaitu pengguanaan desain topeng 3D akan
sangat menampilkan sesuatu yang tampil beda daripada kaos sablonan.
c.
Peluang
pasar terbuka lebar karena pakaian terutama baju kaos merupakan kebtuhan dari
setiap orang.
Aspek Inovasi
Ide usaha ini
dilatarbelakangi oleh semakin rendahnya kesadaran
masyarakat untuk budaya topeng yang
kita miliki dan melihat terus berkembangnya busana kaum muda maka pengaplikasin
topeng pada busana akan sangan membantu pelestarian dari budaya topeng
tersebut. Melihat potensi kaus “TORSI” yang
menampilkan topeng pada pakaian dalam bentuk 3D menyajikan sesuatu yang lain
dibandingkan baju kaos lain yang hanya
berupa gambar saja.
C.
PERUMUSAN
MASALAH
Baju
kaos “TORSI” merupakan sarana untuk pelestarian budaya topeng nusantara dimana
dengan mengaplikasikan desain topeng 3 dimensi kedalam baju kaos akan
meningkatkan kembali apresiasi masyarakak terhdap budaya Indonesia khususnya
budaya topeng. Peluang usaha dalam bidang usaha busana sangat menjanjikan dengan
adanya baju kaos “TORSI” selain sebagai peluang berwirausaha juga dapat
melestarikan budaya topeng.
Selain
investasi yang dibutuhkan untuk usaha ini terbilang sangat minim, usaha baju
kaos “TORSI” ini cocok juga dikembangkan dimana maraknya distro-distro pakaian
yang dapat memasarkan produk ini selain itu semakin gencarnya trend terhadap
pelestarian budaya terhadap kaum muda juga dapat sebagai dasar untuk
menampilkan produk ini sebagai salah satu pilihan dalam berbusana dan
melestarikan budaya.
D.
TUJUAN
1.
Segi Inovatif
a.
Menciptakan suatu kreasi baru dalam berbusana dengan
mengaplikasikan topeng dalam bentuk 3 dimensi ke dalam baju kaos untuk menambah daya tarik bagi
masyarakat yang berbeda dengan baju kaos lainnya.
b.
Mengembangkan jiwa wirausaha dan melatih
kemandirian dengan membuka usaha sendiri.
2. Segi Produktif
Mampu mengubah
pandangan masyarakat khususnya
generasi muda terhadap budaya topeng yang identik terhadap kesan kuno menjadi
suatu hal yang bisa menjadi trend di kalangan anak muda sekaligus sebagai
sarana pelestarian budaya topeng. Selain itu juga
menciptakan peluang usaha baru yang berprospek dan berprofit tinggi serta menjadi suatu produk busana yang diminati
konsumen.
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang
diharapkan dari program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan ini adalah :
a.
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri mahasiswa
sehingga mahasiswa tidak hanya berkutat dengan perkuliahan di dalam kelas saja
tetapi juga dapat mengamalkan ilmunya di luar kelas perkuliahan. Selain itu,
mahasiswa juga akan mempunyai bekal untuk menjalani kehidupan setelah
menyelesaikan studinya.
b.
Menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual yang
terjangkau oleh semua masyarakat dan yang paling penting adalah menghasilkan produk yang
berguna dan menyehatkan bagi tubuh manusia.
c.
Menjadi salah satu wadah dalam pelestarian kebudayaan topeng dan meningkatkan kembali apresiasi
masyarakat terhadap kebudayaan bangsanya.
d.
Merangsang
penambahan lapangan kerja Dengan adanya bengkel ini dapat menambah lapangan kerja
khususnya para mahasiswa.
F.
KEGUNAAN PROGRAM
Adapun
kegunaan-kegunaan yang diharapkan dari pembuatan kerupuk dengan bahan buah
mengkudu ini adalah sebagai berikut.
1.
Bagi mahasiswa, program
ini
dapat meningkatkan
kepekaan dan kreativitas dalam mengatasi masalah semakin berkurangnya minat
terhadap budaya topeng yang semakin hari terkesan kurang digemari oleh generasi
mudadan mencari solusi yang tepat
serta inovasi untuk mengenalkan meningkatkan
kembali minat masyarakat terhadap kebudayan topeng. Selain itu dapat
menumbuhkan dan meningkatkan jiwa wirausaha dalam diri mahasiswa terutama dalam
usaha
pakaian. Yang
terpenting adalah menjadi bekal mahasiswa setelah menyelesaikan studinya untuk
meraih masa depan yang lebih baik.
2.
Bagi pemerintah, program usaha ini diharapkan
dapat membantu negara untuk mengurangi angka pengangguran.
3.
Bagi masyarakat, kehadiran
program ini dapat menimbuhkembangkan lagi budaya topeng yang terkesan
terpinggirkan dan baju kaos “TORSI” ini dapat menjadi pilihan yang menarik
untuk berbusana.
.
G.
GAMBARAN UMUM
RENCANA USAHA
1. Analisis Pasar (Strategi Pemasaran)
Pada umumnya pasar yang menjadi sasaran para
produsen baju kaos “TORSI” ini adalah seluruh kalangan
masyarakat yang
dikhususkan kepada para mahasiswa. Baju kaos “TORSI” ini diharapkan tidak hanya membidik pasar tersebut namun juga membidik para pelajar generasi
muda yang tertarik untuk tampil beda dalam berbusana. Metode
STP digunakan untuk menganalisis
dan menentukan Segmentasi,
Target, dan Posisi produk di pasar.
a.
Segmentasi
Baju kaos “TORSI”
segmen pasar yang dibidik dari kalangan bawah
hingga kalangan atas, mulai dari para remaja, mahasiswa hingga para orang tua.
b.
Target
Anak muda khususnya mahasiswa
yang menginginkan suatu hal yang unik dalam berbusana dan berbeda dari baju kaos
sablon yang lain .
c.
Posisi
1)
Memposisikan Baju kaos “TORSI” sebagai baju kaos diminati masyarakat terutama di kalangan anak muda.
2)
Memposisikan Baju kaos “TORSI” ini sebagai tempat untuk melestarikan budaya topeng mengembangkan
inovasi dan kreativitas.
2.
Analisis Pesaing
Baju kaos “TORSI” merupakan suatu tobosan
baru dalam mengembangkan kebudayaan topeng dan menjadi suatu yang unik dalam
berbusana sehingga memiliki kesempatan
luas untuk membuka dan memasuki pasar. Pesaing usaha sejenis ini terbilang belum
banyak karena kebanyakan produsen baju kaos hanya menyablon gambar pada baju saja. Namun dengan menampilkan
sesuatu yang baru baju kaos “TORSI” menyajikan desain baju yang
tidak hanya gambar saja melainkan berupa 3 dimensi. Dengan demikian kehadiran baju kaos “TORSI” memiliki kesempatan menembus pasar
dengan menghadirkan keunikan dan inovasi baru dalam baju kaosnya.
3.
Rencana dan Strategi Pemasaran
a.
Rencana Pemasaran
Dimulai dengan pengenalan
baju kaos “TORSI” ke pelanggan
dengan cara bekerja sama dengan distro-distro pakaian di kota singaraja untuk
menitipkan baju-baju tersebut di sehingga dapat dikenal luas di masyarakat. Selanjutnya dengan mengikuti
pameran-pameran clothing baju dan
penyebaran informasi lewat jaringan antar organisasi mahasiswa dapat mempercepat
pengenalan kepada pelanggan.
b.
Strategi Pemasaran
1. Placing (Penempatan)
a)
Memasarkan baju kaos “TORSI” ke dalam
organisasi mahasiswa di Universitas
Pendidikan Ganesha dan sekitarnya.
2.
Promotion (Promosi)
a) Melakukan
penyebaran brosur produk secara meluas ke masyarakat khususnya mahasiswa.
b)
Melakukan pengenalan produk melelui,
web, dan jejaring sosial facebook.
c)
Mempromosikan secara langsung ke konsumen,
d)
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pameran clothing pakaian.
3.
Price (Harga)
Harga yang akan
dipasarkan untuk 1 baju kaos “TORSI” adalah
Rp 150.000, 00
H.
METODE
PELAKSANAAN
Untuk
mencapai tujuan pembuatan baju kaos “TORSI” yang diinginkan ada
langkah-langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut.
1.
Tahap persiapan.
Untuk
mencapai hasil yang diinginkan, diperlukan suatu persiapan yang matang agar
hasil yang didapatkan nantinya menjadi lebih baik. Adapun tahap persiapan tahap
persiapan adalah menyiapkan baju kaos yang sudah jadi sedangkan untuk
pembuatan sablon gambar bekerja sama dengan tempat penyablonan dan untuk
penjahitan agar membentuk pola 3 dimensi dari gambar tersebut bekerja sama
penjahit yang ada di sekitar kota
singaraja.
2.
Tahap pelaksanaan program.
Setelah
semua persiapan selesai dilakukan tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan
program atau tahap pembuatan baju kaos
“TORSI”. Adapun
tahap tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Pembuatan produk berupa baju kaos “TORSI”. Pembuatan produk baju kaos “TORSI” di awali dengan penyedian baju kos oblong biasa,
kemudian gambar topeng kita sablon pada kain lain yangb nantinya di jahit pada bagian belakang baju kaos
oblong sehingga terdapat ruang antara baju kaos oblong dengan gambar topeng
yang dijahit. Pada bagian ruang tersebut dimasukkan gabus untuk membentuk kesan
3 dimensi.
3.
Tahap promosi dan penjualan produk. Tahap ini dapat
dilakukan di distro-distro yang ada di sekitaran kota singaraja. Khusus
untuk tahap promosi produk melelui, web, dan jejaring
sosial facebook, twiter dll.
I. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan program direncanakan seperti jadwal
dalam tabel berikut:
No
|
Kegiatan
|
Bulan ke-
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Pengajuan usulan PKM-K
|
|||||
2.
|
Bimbingan kepada dosen pembimbing
|
|||||
3.
|
Pengumuman diterima DIKTI
|
|||||
4.
|
Tahap awal pelaksanaan program ( penyediaan
bahan baku dan alat)
|
|||||
5.
|
Tahap inti (pembuatan produk)
|
|||||
6.
|
Tahap inti (promosi dan pemasaran produk)
|
|||||
7.
|
Tahap akhir (evaluasi pemasaran dan mutu
produk)
|
|||||
8.
|
Pembuatan laporan akhir
|
|||||
9.
|
Revisi dan pengadaan laporan
|
|||||
10.
|
Pengiriman laporan
|
J.
RANCANGAN BIAYA
Adapun rancangan biaya dalam
penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut:
No
|
Jenis Biaya
|
Harga (Rp)
|
1
|
Biaya pembelian bahan
habis pakai
|
1.410.000,00
|
2
|
Biaya peralatan
penunjang
|
735.000,00
|
3
|
Biaya transportasi
|
70.000,00
|
4
|
Biaya lain-lain
|
42.000,00
|
Total
|
2.257.000,00
|
1
Total Biaya Yang Diperlukan
2
Pembelian Barang Habis Pakai
No
|
Nama Barang/Jasa
|
Jumlah
|
Harga Satuan (Rp)
|
Harga Total (Rp)
|
1
|
Baju kaos
|
1 lusin
|
50.000,00
|
600.000,00
|
2
|
Sablon
|
1 lusin
|
30.000,00
|
360.000,00
|
3
|
Penjahit
|
1 lusin
|
30.000,
|
360.000,00
|
4
|
Gabus
|
6 meter
|
15.000,00
|
90.000,00
|
Total
|
1.410.000,00
|
3 Biaya Peralatan Penunjang
No
|
Nama
Barang
|
Jumlah
|
Harga Satuan (Rp)
|
Harga Total (Rp)
|
1
|
CDR
|
3 buah
|
5.000,00
|
15.000,-
|
2
|
Buku Penunjang Membuat Desain Grafis
|
4 buah
|
150.000,00
|
600.000,-
|
3
|
Alat Tulis
|
4 buah
|
30.000,00
|
120.000,-
|
Total
|
735.000,00
|
4 Biaya Transportasi
No
|
Nama
|
Harga Total (Rp)
|
1
|
Untuk pembelian bahan dan peralatan
|
25.000,00
|
2
|
Untuk observasi dan wawancara
|
25.000,00
|
3
|
Untuk promosi dan pemasaran
|
20.000,00
|
Total
|
70.000,00
|
5
Biaya Lain-lain
No
|
Nama
Barang
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Harga Total
|
1
|
Kertas HVS
|
1 rim
|
35.000,00
|
35.000,00
|
2
|
Print
|
10 lembar
|
200,00
|
2.000,00
|
3
|
Fotokopi
|
30 lembar
|
100,00
|
3.000,00
|
4
|
Stofmap folio
|
4 buah
|
500,00
|
2.000,00
|
Total
|
42.000,00
|